Ampana, 17 Juli 2020
Banjir
bandang yang melanda Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan & Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi
Tengah.
Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih mengumpulkan data-data untuk
menganalisis pemicu banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
"BNPB masih kumpulkan data-data di lapangan, apa pemicu banjir bandang di
Masamba dan sekitarnya di Luwu Utara,Sulsel,"
Namun, BPBD Kabupaten Luwu Utara menyebutkan,
salah satu pemicu banjir adalah hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari
terakhir. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai
Rada meluap, sehingga terjadi banjir bandang. Mengenai penanganan bencana di
tengah pandemi COVID-19, dia mengatakan, Kabupaten Lutra termasuk wilayah
dengan kategori risiko rendah atau berada pada zona kuning. Berkaitan dengan
hal itu, BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk waspada dan cermat dalam
prosedur penanganan warga terdampak banjir, khususnya di tengah pandemi COVID-19.
Banjir
bandang Masamba ini, menurut catatn Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB,
telah menewaskan 21 orang. Banjir menerjang enam kecamatan di Kabupaten Lutra,
Sulsel pada Senin (13/7/2020) lalu. Data tersebut bersumber dari Basarnas per
Rabu (15/7/2020) sore. Sementara
itu, berdasarkan laporan BPBD setempat, sebanyak 156 KK (655 jiwa) mengungsi
dan 4.202 KK (15.994 jiwa) terdampak. Kerugian material tercatat 4.930 unit
rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur
lumpur, 1 Kantor Koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian 1 meter,
jembatan antar desa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur
setinggi 1 hingga 4 m.
Kondisi terkini, PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik sejak pagi tadi (17/7). Selain itu, jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak. Personel di lapangan harus memutar sejauh 10 km dalam mengakses lokasi terdampak.
Kondisi terkini, PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik sejak pagi tadi (17/7). Selain itu, jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak. Personel di lapangan harus memutar sejauh 10 km dalam mengakses lokasi terdampak.
Banjir merendam sejumlah titik di wilayah Parigi Moutong
(Parimo), Sulawesi Tengah. Akibatnya, 17 rumah warga hanyut terbawa banjir.
"Hari ini kami mencatat ada
sekitar 17 rumah warga hanyut terbawa banjir, yaitu 14 rumah di Desa Boentongo
dan 3 rumah di Desa Olobaru," kata Kepala BPBD Parigi Moutong, Abd Azis
Tombolotutu".
Aziz mengatakan banjir ini sudah
berlangsung sejak tiga hari lalu. Banjir terjadi karena intensitas curah hujan
cukup tinggi dan meluapnya sungai di sekitar wilayah tersebut. Sementara itu,
dia mengatakan ratusan warga mengungsi akibat banjir ini.
"Pokoknya berapa hari ini terjadi hujan yang cukup deras. Akibatnya,
Sungai Bambalemo dan Sungai Boentongo meluap. Untuk data jumlah yang mengungsi
kami belum menerima laporan dari sejumlah titik yang terjadi banjir di Parimo,
yang jelas jumlahnya ratusan jiwa," ucap Aziz.
Dalam hal ini, PMII TOJO UNA-UNA melakukan aski penggalangan dana sejak Rabu, 15 Juli s/d 17 Juli 2020. Bendera Kuning menyebar ke berbagai penjuru kota ampana, baik dilampu merah, Wisata kuliner Ampana ditaman Jembatan Hayal, hingga masuk ke pasar pasar.
Koodrinator Aksi penggalangan dana, Muhammad Zainal mengatakan bahwa "Tak ada kata lelah, Meraka butuh uluran tangan. Mereka butuh bantuan. Hujan pun kami tetap akan turun. Ini tugas kemanusiaan, dan organisasi ini harus turun untuk membantu, Ujarnya".
Salah satu Kopri PMII TOUNA pun mengatakan "Keringat kita, letih kita, adalah untuk meraka. Kita tidur nyenyak dirumah kita, tapi mereka berbeda. Tidur dipengungsian, tanpa listrik hanya beralaskan langit dan berharap banjir susulan tidak akan datang lagi" Ucap Sri Lestari Matodjo memberikan semangat ke teman teman yang lain.
Ketua Cabang PMII Touna Mohammad Rifai Moro menyampaikan "Mari ikut terlibat dan berpartisipasi dalam rangka membantu saudara2 kita yg lagi tertimpa musibah banjir bandang, yg ada di daerah masamba & parimo. Besar dan kecil sumbangsi yg kita berikan telah meringankan kesusahan yg di alami saudara2 kita yg lagi tertimpa musibah.. Semoga apa yg menjadi niatan dan tujuan kita, bisa mendapatkan nilai ibadah di sisi Allah SWT.. Aamiin" Ujarnya.
Aksi penggalangan pada hari Jum'at 17 Juli 2020 terbilang istimewa. Sebab para pemuda Kajulangko Kecamatan Ratolindo turun bersama PMII melakukan aski penggalangan dana. Ini pertanda bahwa, masih banyak para pemuda, para anak anak muda yang masih punya jiwa simpatik dan kemanusiaan untuk membantu saudara/saudari kita yang tertimpa musibah.
Ucapan Terima kasih untuk Instansi Pemerintah Tojo-Una yang telah meberikan sumbangsi dana & Terkhusus masyarakat Tojo una-una yang sudah peduli dengan banjir yang sedang melanda dibeberapa titik daerah...
#PMIITOUNA
#Salampergerakan
#Salamkemanusiaan
Komentar
Posting Komentar